Sabtu, 04 Oktober 2014

MANUSIA DAN CINTA KASIH

ILMU BUDAYA DASAR





NAMA            :
Qurrota 'Ayyun
NPM               :
38414650
KELAS           :
1ID06
FAKULTAS   :
Teknologi Industri
JURUSAN      :
Teknik Industri



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015







DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................... 1
Daftar Isi ..................................................................................................................... 2
Pembahasan ................................................................................................................. 3
Manusia dan Cinta Kasih ...................................................................................... 3
A.    Pengertian Cinta Kasih ................................................................................. 3
B.     Cinta Menurut Agama .................................................................................. 5
C.     Kasih Sayang ................................................................................................ 8
D.    Kemesraan ................................................................................................... 10
E.     Pemujian ...................................................................................................... 11
F.      Belas Kasihan .............................................................................................. 12
G.    Cinta Kasih Erotis ........................................................................................ 12
Pengalaman Cinta Kasih ....................................................................................... 15
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 17





MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.    PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun sangat kasih atau tertarik hatinya kepada orang lain. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasih kepada orang lain. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih memiliki arti esame bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalam, sedangkan kasih lebih keluar, dengan kata lain kasih bersumber dari cinta yang mendalam dan diwujudkan secara nyata.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta memberi bukan menerima. Memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan, yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Unsur-unsur dasar dalam cinta yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Cinta memiliki tiga unsur yaitu :
Keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia.
Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dan dia  sudah tidak ada jarak lagi.
Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa.
Perhatikan gambar berikut yang menunjukkan segitiga cinta.

                  Keterikatan                                                                   Keintiman
                                                                 Kemesraan

Cinta Setia lebih banyak keterikatan. Cinta Saudara lebih banyak keintiman. Cinta Rayuan lebih banyak kemesraan
Pengertian cinta juga dikemukakan Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupan nya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia, suci, dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Didalam kitab suci Alqur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan  Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
Bahwa fenomena cinta yang telah melekat didalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar didalam melestarikan kehidupan lingkungan.
Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal mengenal antar mereka.
Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat dalam hubungan antaranggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi esame mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman dan keselamatan disegala penjuru bumi.



B.     CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Di satu pihak cinta disalurkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan, cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada esame.
Dalam kehidupan manusia, cinta memiliki berbagai bentuk yang kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an, yaitu :

Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia membenci segala sesuatu yang mendatangan kebaikan pada dirinya, sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang, dan mengaktualisaikan diri, ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, panyakit, dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri
“Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta yang dapat merealisasikam semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup” (QS, Al-‘Adiyat, 100:8)
“Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan, dan kenikmataan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan. Ia merasa putus asa dan mengira ia tidak akan bias memperoleh kerunia lagi” (QS, Fushilat, 41:49)
Namun hendaknya cinta manusia tidak terlalu berlebihan dan melewati batas pada dirinya sendiri, sepatutnya diimbangkan dengan cinta pada orang lain.

Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, hendaknya ia menyeimangkan cintanya dengan cinta dan kasih sayang pada orang lain. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada orang mukmin agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.

Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab inilah yang bekerja dalam melestarian kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami istri dan merupakan faktor primer dalam kelangsungan hidup keluarga
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berfikir” (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual memiliki suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai.

Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa hubungan ayah dengan anak tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti hubungan ibu dengan anak. Dorongan psikis nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan, kegembiraan, kekuatan, kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak, kehidupan dan dia tetap terkenang setelah meninggal dunia. Ini terlihat jelas dalam do’a Zakaria as, yang memohon pada Allah untuk dikaruniai seorang anak yang akan mewarisi keluarga Ya’qub
“Ia berkata : “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub, dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhoi” (QS, Maryam, 19:4-6)
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Cintanya nampak jelas ketika ia memanggil anaknya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, dan belas kasih untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak
“… Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil - : “Hai anakku, naiklah (kekapal) bersama kamu dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir” (QS, Yusuf, 12:84)
Cinta ini nampak pula dalam do’a nabi Nuh as, yang memohon pada Allah semoga anaknya selamat
“Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata : “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya” (QS, Hud, 11:45)
Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberikannya pada meraka, demi kebaikan dan kepentingan mereka sendiri.

Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam sholat, pujian, dan do’anya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakan kita mengarapkan penerimaan dan ridho Allah
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Ali Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkn semua bentuk kecintaan lainnya.

Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, merupakan seruan ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman kepada Rasulullah yang telah menanggung derita dakwa Islam, berjuang dengan segala kesulitan sehingga Islam tersebar tersebut di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman kesesatan menuju cahaya pentunjuk.



C.    KASIH SAYANG
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Dalam kasih sayang kesadaran atau tidak dari masing-masing pihak  dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang maka hancurlah keutuhan rumah tangga tersebut.
Suatu kasus yang sering terjadi yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis, keberandalan remaja, frustasi dan sebagainya, dimana semuanya dilator belakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :

Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak banyak nya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberi respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di masyarakat

Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.

Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Di sini jelas bahwa masing masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayan, masing masing hanya membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi bidang materi saja.

Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak banyak nya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau menggendong. Bayinya itu diajak bercakap cakap, ditimang timan, dinyanyikan, meskipun bayi itu tak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.

Asrul Sani dalam sajaknya Surat Dari Ibu mengungkapkan betapa tulus dan cinta kasih seorang ibu kepada anaknya bukan dengan memanjakannya melainkan dengan nasehat dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu ke negeri seberang, dan mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya. Kalau anaknya telat menjadi “orang” barulah ia boleh pulang dan si ibu akan membicarakan masa depannya, hidup berumah tangga.
Dalam sajaknya yang lain yaitu Elang Laut, Asrul Sani secara simbolik juga mengungkapkan pengalaman batinnya tentang kasih sayang, tanggung jawab dan pengorbanan yang tulus dari seekor induk elang laut terhadap anak-anaknya, tanpa menghiraukan dirinya. Akhirnya sang induk gagal membawakan makanan untuk anak-anaknya di sarang, karena ditengah jalan setelah terbang mati-matian melawan badai ia mati dan tenggelam ke dasar laut, dan anak-anaknya pun mati kelaparan di sarangnya. Suatu musibah keluarga yang sungguh tragis.
Ada bebagai macam kasus kasih sayang dalam kehidupan. Semua orang tua mengaharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu, tidak sedikit orang tua menumpahkan kasih sayang secara berbeda-beda sesuai kemampuan dan pendapatannya. Ada yang secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan segalanya. Karena itu ada yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.
Bila orang tua menumpahkan kasih sayang secara berlabihan, maka cara itu cenderung kepada pemanjaan. Seperti dalam novel Salah Asuhan karangan Abdul Muis. Dalam novel tersebut tempak jelas, bahwa tidak ada anak yang dimajakan menjadi anak yang baik, sholeh, dan berbakti kepada orang tua.



D.    KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria ataupun wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Filsuf Rusia, Salvojef dalam bukunya mekna masih mengatakan “Jika seseorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar jauh dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah Romeo dan Juliet bila di Indonesiakan kisah Roro Mendut-Pronocitro
Yose Ortage Y Gasset dalam novelnya On Love mengatakan “Dikedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”. Selanjutnya ia mengatakan, “Si pecinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang unutk mengenal dirinya sendiri”.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah wujud dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya Episode misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta merasuk kedalam jiwa dua muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
Tiap manusia pernah bercinta, hanya saja tidak semua manusia dapat menyalurkan cinta dalam bentuk seni. Bagi penyair mencurahkan rasa cintanya adalah biasa. Chairil Anwar mencurahkan kemesraannya dalam bentuk yang bebas dari bentuk yang telah ada. Chairil Anwar mencurahakan kemesraannya dalam bentuk sajak yang berjudul Ajakan.
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentu tari kemesraan seperti Tari Karonsih dari Jawa Tengah, Tari Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, Tari Merak dari Jawa Barat dan lain-lain yang biasa dipentaskan dalam resepsi pernikahan.
Dalam cerpen Transaksi karangan Umar Nur Zain, cerpen ini mampu mengajak kita prihatin perihal solidaritas nasional. Misalnya perihal moral Puspa dan moral “aku” dari sudut pelajaran agama. Belum lagi soal belum labilnya honor musisi kita dan masih banyak lagi. Berkat kacamata penulis terhadap atribut kota metropolitan Jakarta membuat penelaah beranggapan cerpen tersebut mempunyai identitas Indonesia. Pada hakekatnya penulis memprotes sengit kebangkrutan dan menyimpangnya moral kita dewasa ini.



E.     PEMUJIAN
Pemujian adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab itu terjadi karena Tuhan menciptakan alam semesta, seperti dalam surat Al-Furqon ayat 59-60 yang menyatakan “Dia yang menciptakan langit dan bumi serta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui. Bila dikatakan kepada mereka, sujudlan kepada Allah yang maha pengasih”.
Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya. Karena itu jelas bagi kita semua, bahwa pemujuaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia. Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri dan pecinta semesta untuk manusia.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat di rumah, di masjid, sembayang di pura, di candi, di gereja bahkan tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhdan atau yang dianggap Tuhan.
Dalam seni prosa banyak cerita yang mengagumkan nama Tuhan, misalnya roman Di Bawah Lindungan Ka’bah karangan almarhum Hamka, yang berkonsentrasi pada kehidupan agama sebagai latar belakang cerita.
Dalam cerita itu Hamid yang tidak tersampaikan cintanya, meskipun cintanya terbalas, lebih suka mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam roman ini kita jumpai moral yang tinggi pada para pelakunya. Kehalusan perasaan tokoh utama Hamid dan Zainab dilukiskan dengan indah oleh penulisnya. Betapa hancur hati seorang kekasih yang harus menasehati kekasihnya agar mau menikah dengan orang lain. Padahal kekasihnya adalah belahan hatinya. Bagaimana orang sampai hati menyerahkan belahan hatinya kepada orang lain. Pesan ibunya agar melupakan cintanya kepada Zainab tetanam dalam lubuk hatinya karena itu ia lebih suka menjauhkan diri.



F.     BELAS KASIHAN
Kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Kalau rahman ada unsur memberi. Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain, lalu kita menunjukkan jalan keluar kepadanya.
Dalam surat Al-Qolam ayat 4, maka manusia menaruh belas kasih kepada orang lain, karena belas kasih adalah perbuatan orang yang berbudi, sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.
Dalam esai On Love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syara. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsur parih. Belas kasihan yang kita berikan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas.

Cara-Cara Memberikan Belas kasihan
Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita memberikan belas kasihan, yang perlu kita kasihani antara lain yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya.
Berbagai macam cara untuk memberikan belas kasihan tergantung kepada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, barang, pakaian, makanan dan sebagainya.
Bahkan Pangeran Sidharta menyatakan belas kasihan kepada rakyatnya dengan jalan meninggalkan istana untuk menjadi biksu. Ia memutuskan untuk meninggalkan istana, pergi ke hutan mencari arti hidup. Betapa pilu hati ayah bundanya menyaksikan putra pengerannya, calob pengantinnya berbapaikan biksu sedang mengemis di pasar. Sekali tidak diberi, dua kali tidak diberi, untuk tiga kali dan terakhir kali tidak juga dibeli, kembalilah ia ke hutan tempat ia bertapa sampai hari yang diijinkan untuk mencari makan dengan cara mengemis. Pangeran Sidharta akhirnya menjadi Budha Gautama penyebar agama Budha.



G.    CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukan universal, dan juga berangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain, tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hekekatnya hanyalah sementara saja.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagau suatu ikatan hak milik. Sering kita jumpai sepasang orang-orang yang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan semacam egoisme dua orang. Mereka merupakan dua orang yang saling menemukan kesamaan dan yang telah mengatasi keterpisahannya dengan cara satu individu mewakili dua individu. Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih erotis mengeklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikutsertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya.
Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat, melainkan merupakan suatu putusan, penilaian, dan perjanjian. Apabila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja, tidak ada dasarnya untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi untuk selama-lamanya.
Dengan memperhatikan pandangan-pandangan ini, maka dapat sampai kepada pendapat bahwa cinta kasih hanyalah perbuatan kemauan dan mengikat diri saja sehingga dasarnya tidak usah dipedulikan siapa-siapa kedua orang yang terlibat di dalamnya. Pandangan ini rupanya mengabaikan ciri paradoks hakekat manusiawi dan cinta kasih erotis. Kita semuanya satu. Namun tiap-tiap diantara kita merupakan makhluk unik yang khas yang tidak dapat duplikatnya. Dalam hubungan kita dengan orang-orang lain, paradoks itu juga berlaku. Sejauh kita merupakan satu, kita dapat mencintai dan mengasihi tiap tiap orang lain secara sama dalam arti cinta kasih persaudaraan. Tetapi, sejauh kita dalam pada itu juga berbeda, cinta kasih erotis menurut adanya unsur-unsur sangat khas dan individual yang terdapat diantara beberapa orang tertentu saja, tetapi tidak pada semua orang.
Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan, kedua duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikaham mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya. Merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.





PENGALAMAN CINTA KASIH

Saya adalah anak ke tiga dari empat bersaudara dan semuanya perempuan.  Ayah saya bekerja di papua. Sehingga ayah saya hanya pulang tiga kali dalam setahun. Ibu saya mengurus kami semua dengan penuh kasih sayang. Ibu saya selalu mengantar dan menjemput kami jika ingin pergi sekolah dan kuliah. Jika kuliah kakak saya dan saya diantar dan dijemput di stasiun kereta.
Saya sering jalan-jalan bersama keluarga besar saya saat ayah saya datang kejakarta. Contohnya saat saya pergi ke bali beberapa tahun yang lalu. Sebelum keberangkatan kakak saya hamper tidak di terima di jurusan IPA karena itu dia harus mengikuti tes agar masuk jurusan IPA, hari dia tes bertepatan dengan hari keberangkatan ke bali. Dia menangis karena tidak diterima di jurusan IPA. Ibu dan ayah saya menyemangatinya dan menyuruhnya untuk mengikuti tes. Walau tes bertepatan dengan keberangkatan kami kebali. Ayah saya bilang bahwa dia akan memindahkan jadwal keberangkatan kakak saya agar kakak saya dapat mengikuti tes. Setiap orang tua pasti akan melakukan hal yang dianggapnya benar untuk kebahagiaan anaknya sendiri. Akhirnya ayah saya memindahkan jadwal keberangkatan kakak saya ke esokan harinya setelah dia mengikuti tes tersebut. Ayah saya meminta tolong ke patuo (kakak ayah) untuk menemani dan membantu kakak saya selama di bandara sampai dia masuk ke dalam pesawat.
Saya berangkat berlima karna kakak saya harus mengikuti tes terlebih dahulu. Sesampainya di bali kami dijemput oleh orang hotel. Disana ayah saya menyewa mobil untuk pergi-pergi. Keesokan harinya kami menjemput kakak saya di bandara. Kami disana pergi keberbagai macam tempat, sungguh menyenangkan tertawa bersama, bercanda bersama, itu lah hangatnya keluarga. Ayah saya selalu senang saat di bali karna dapat bertemu keluarganya dan berliburan bersama.
Pengalaman saya yang lain adalah saat pengumuan SBM. Beberapa jam sebelum pengumuman SBM ayah saya menelfon saya, ayah saya bilang bahwa jika saya diterima Alhamdulillah ayah saya ikut senang, tetapi jika tidak ayah saya berpesan untuk saya tidak bersedih karena semua itu sudah jalan yang diberikan Allah, saya harus bersyukur dengan apa yang terjadi nantinya. Saya sedih mendengar ayah saya berbicara seperti itu tetapi saya mencoba untuk tetap kuat. Saat pengumuman SBM saya membuka pengumuman bersama kakak saya, tetapi saya tidak diterima, semua itu sungguh menyakitkan dan saya menangis, kakak saya memeluk saya dan menyemangati saya bahwa masih banyak jalan lainnya. Ibu saya juga memeluk saya mengelus-elus pundak saya, dan berkata “Ibu tetep sayang ayi kok, ayi harus semangat sudah jalannya seperti ini mau bagaimana lagi, masih banyak jalan yang lain kok, ayi ikutin aja semuanya kalo ayi mau”. Ibu saya juga berkata “mungkin Allah ngasih cobaan ke ayi biar ayi semakin deket sama Allah, gak lupa sama Allah. Ayi harus semakin dan semakin deket lagi ke Allah”. Perkataan ibu saya membuat saya menjadi lebih tenang. Ibu saya selalu berada di samping saya saat saya bersedih. Begitu pula saat pengumuman SIMAK UI, saya juga tidak diterima, ibu saya selalu berkata bahwa dia menyayangi saya apa pun yang terjadi.
Saat UMBPTN ayah saya berada di Jakarta. Ayah dan ibu saya mengantar saya ke tempat UMBPTN tersebut. Ayah dan ibu saya berharap yang terbaik untuk saya. Ini adalah pertama kalinya ayah saya menemani anaknya untuk itu tes masuk PTN. Ayah dan ibu saya menggu saya sampai saya selesai mengerjakan soal-soal UMBPTN. Disaat istirahat ayah dan ibu saya mendatangi saya untuk memberikan saya makanan dan minuman. Mereka tetap menunggu saya sampai selesai. Itu lah perjuangan dan kasih sayang orang tua kepada anaknya. Sehingga mereka mau melakukan hal tersebut demi anaknya.
Saat pengumuman UMBPTN pun tiba, dan ternyata saya juga tidak diterima. Ibu saya memeluk saya dan berkata bahwa ini yang terbaik, saya harus menerima semuanya. Tahun besok saya bias mencobanya lagi jika saya mau.
Saat ayah saya pulang lagi ke Jakarta ayah saya mencarikan saya informasi tentang universitas swasta yang bagus di daerah Jakarta. Ayah saya pun menawari saya untuk masuk gunadarma. Dia mencari informasi tersebut yang bahkan saya tidak terfikirkan untuk mencari informasi tersebut. Itu adalah salah satu bentuk kasih sayang ayah kepada anaknya. Ayah saya selalu bilang bahwa dia akan menerima apapun asalkan semua itu sesuai dengan yang saya inginkan. Ayah selalu memberikan pilihan-pilihan agar saya senang. Ayah dan ibu saya selalu menyemangati, mendukung, menerima apa yang dipilih anaknya jika itu membuatnya senang. Ayah dan ibu saya juga akan menegur anak-anaknya jika menurut mereka anak-anaknya melakukan hal yang salah. Ayah dan ibu saya selalu bilang bahwa semua ini takdir dari Allah SWT kita hanya tinggal berusaha dan berdo’a, dan semua yang diberikan Allah adalah yang terbaik untuk kita. Begitulah cara orang tua saya menyemangati anak-anaknya. Dan itu semua adalah bentuk dari kasih sayang orang tua terhadap anak-anaknya.





DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar