ILMU
BUDAYA DASAR
NAMA :
Qurrota 'Ayyun
NPM :
38414650
KELAS :
1ID06
FAKULTAS :
Teknologi Industri
JURUSAN :
Teknik Industri
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015
Cover ........................................................................................................................... 1
Daftar Isi ..................................................................................................................... 2
Pembahasan ................................................................................................................. 3
Manusia
dan Cinta Kasih ...................................................................................... 3
A. Pengertian
Cinta Kasih ................................................................................. 3
B. Cinta
Menurut Agama .................................................................................. 5
C. Kasih
Sayang ................................................................................................ 8
D. Kemesraan
................................................................................................... 10
E. Pemujian
...................................................................................................... 11
F. Belas
Kasihan .............................................................................................. 12
G. Cinta
Kasih Erotis ........................................................................................ 12
Pengalaman
Cinta Kasih ....................................................................................... 15
Daftar
Pustaka ............................................................................................................ 17
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A.
PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut kamus
umum bahasa Indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah
rasa sangat suka atau sayang, ataupun sangat kasih atau tertarik hatinya kepada
orang lain. Sedangkan kasih adalah perasaan
sayang atau cinta atau menaruh belas kasih kepada orang lain. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seorang yang
disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun
cinta kasih memiliki arti esame bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara
keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalam, sedangkan kasih lebih
keluar, dengan kata lain kasih bersumber dari cinta yang mendalam dan
diwujudkan secara nyata.
Dalam bukunya
seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan
bahwa cinta memberi bukan menerima. Memberi merupakan ungkapan yang paling
tinggi dari kemampuan, yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang
sifatnya manusiawi, bukan materi. Unsur-unsur dasar dalam cinta yaitu
pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr.
Sarlito W. Sarwono. Cinta memiliki tiga unsur yaitu :
Keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia.
Keintiman adalah
adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda
dan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Kemesraan adalah
adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak
bertemu, ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa.
Perhatikan
gambar berikut yang menunjukkan segitiga cinta.
Keterikatan Keintiman
Kemesraan
Cinta Setia
lebih banyak keterikatan. Cinta Saudara
lebih banyak keintiman. Cinta Rayuan
lebih banyak kemesraan
Pengertian cinta juga
dikemukakan Dr. Abdullah Nasih Ulwan
dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang
mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan
kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat
terpisahkan dengan kehidupan nya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin
menikmatinya dengan cara terhormat dan mulia, suci, dan penuh taqwa, tentu ia
akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia
pula.
Didalam kitab suci
Alqur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia.
Cinta memiliki tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan
cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah
ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
Katakanlah:
Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khatirkan kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai daripada
Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di
jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Cinta tingkat tertinggi
adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat
menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat.
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga,
kerabat, harta dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah
sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah
sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
Sesungguhnya cinta itu
adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena
setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
Bahwa fenomena cinta
yang telah melekat didalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang
paling besar didalam melestarikan kehidupan lingkungan.
Bahwa fenomena cinta
merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal mengenal
antar mereka.
Fenomena cinta, jika
diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat dalam hubungan antaranggota
keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi esame mahluk hidup, menegakkan
keamanan, ketentraman dan keselamatan disegala penjuru bumi.
B.
CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
Di satu pihak
cinta disalurkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak
lain dalam praktek kehidupan, cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari
kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada esame.
Dalam kehidupan
manusia, cinta memiliki berbagai bentuk yang kita dapatkan dalam kitab suci
Al-Qur’an, yaitu :
Cinta Diri
Cinta diri erat
kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia membenci segala sesuatu yang
mendatangan kebaikan pada dirinya, sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang, dan mengaktualisaikan diri, ia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, panyakit, dan mara bahaya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri
“Diantara
gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah
kecintaannya yang sangat terhadap harta yang dapat merealisasikam semua
keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan
kemewahan hidup” (QS, Al-‘Adiyat, 100:8)
“Diantara
gejala lain yang menunjukkan kecintaan manusia pada dirinya sendiri ialah
permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai
kebaikan, dan kenikmataan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana,
keburukan, atau kemiskinan. Ia merasa putus asa dan mengira ia tidak akan bias
memperoleh kerunia lagi” (QS, Fushilat,
41:49)
Namun
hendaknya cinta manusia tidak terlalu berlebihan dan melewati batas pada
dirinya sendiri, sepatutnya diimbangkan dengan cinta pada orang lain.
Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainnya, hendaknya ia menyeimangkan cintanya dengan cinta dan kasih sayang pada
orang lain. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling
cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu
sesungguhnya terkandung pengarahan kepada orang mukmin agar tidak berlebihan
dalam mencintai diri sendiri.
Cinta Seksual
Cinta
erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab inilah yang bekerja dalam
melestarian kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami istri dan
merupakan faktor primer dalam kelangsungan hidup keluarga
“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berfikir” (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan
seksual memiliki suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi
kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga. Dari keluarga
terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai.
Cinta Kebapakan
Mengingat
bahwa hubungan ayah dengan anak tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis
seperti hubungan ibu dengan anak. Dorongan psikis nampak jelas dalam cinta
bapak kepada anak-anaknya, karena mereka sumber kesenangan, kegembiraan,
kekuatan, kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran
bapak, kehidupan dan dia tetap terkenang setelah meninggal dunia. Ini terlihat
jelas dalam do’a Zakaria as, yang memohon pada Allah untuk dikaruniai seorang
anak yang akan mewarisi keluarga Ya’qub
“Ia
berkata : “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah
dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya
Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang
istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau
seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub, dan
jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhoi” (QS, Maryam, 19:4-6)
Cinta
kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Cintanya nampak
jelas ketika ia memanggil anaknya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, dan
belas kasih untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak
“…
Dan Nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil
- : “Hai anakku, naiklah (kekapal) bersama kamu dan janganlah kamu berada
bersama-sama orang-orang yang kafir” (QS,
Yusuf, 12:84)
Cinta
ini nampak pula dalam do’a nabi Nuh as, yang memohon pada Allah semoga anaknya
selamat
“Dan
Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata : “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku
termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan
Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya” (QS,
Hud, 11:45)
Biasanya
cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, asuhan,
nasehat, dan pengarahan yang diberikannya pada meraka, demi kebaikan dan
kepentingan mereka sendiri.
Cinta Kepada Allah
Puncak
cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada
Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam sholat, pujian, dan
do’anya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua
tingkah laku dan tindakan kita mengarapkan penerimaan dan ridho Allah
“Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Ali Imran, 3:31)
Cinta yang ikhlas
seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong
yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkn semua bentuk kecintaan
lainnya.
Cinta
Kepada Rasul
Cinta kepada rasul,
yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, merupakan seruan ke
dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman kepada Rasulullah yang telah menanggung
derita dakwa Islam, berjuang dengan segala kesulitan sehingga Islam tersebar
tersebut di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman
kesesatan menuju cahaya pentunjuk.
C.
KASIH
SAYANG
Dalam kehidupan
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Dalam kasih sayang
kesadaran atau tidak dari masing-masing pihak
dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang maka hancurlah keutuhan rumah
tangga tersebut.
Suatu kasus yang
sering terjadi yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis, keberandalan
remaja, frustasi dan sebagainya, dimana semuanya dilator belakangi kurangnya
perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
Orang tua dalam
memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara
pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
Orang
tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam
hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa
moral-materiil dengan sebanyak banyak nya, dan si anak menerima saja,
mengiyakan, tanpa memberi respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut,
kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder,
sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di masyarakat
Orang
tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak
berlebih lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang
ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak,
tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
Orang
tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Di
sini jelas bahwa masing masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri
sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak
ada kasih sayan, masing masing hanya membawa caranya sendiri, tidak ada tegur
sapa jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi bidang materi saja.
Orang
tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua
dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak banyak nya. Sehingga
hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai,
saling menghargai, saling membutuhkan.
Kasih
sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau menggendong. Bayinya
itu diajak bercakap cakap, ditimang timan, dinyanyikan, meskipun bayi itu tak
tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.
Asrul
Sani
dalam sajaknya Surat Dari Ibu
mengungkapkan betapa tulus dan cinta kasih seorang ibu kepada anaknya bukan
dengan memanjakannya melainkan dengan nasehat dan petuah-petuah agar anaknya
pergi menuntut ilmu ke negeri seberang, dan mencari pengalaman hidup
sebanyak-banyaknya. Kalau anaknya telat menjadi “orang” barulah ia boleh pulang
dan si ibu akan membicarakan masa depannya, hidup berumah tangga.
Dalam sajaknya
yang lain yaitu Elang Laut, Asrul Sani secara simbolik juga
mengungkapkan pengalaman batinnya tentang kasih sayang, tanggung jawab dan
pengorbanan yang tulus dari seekor induk elang laut terhadap anak-anaknya,
tanpa menghiraukan dirinya. Akhirnya sang induk gagal membawakan makanan untuk
anak-anaknya di sarang, karena ditengah jalan setelah terbang mati-matian
melawan badai ia mati dan tenggelam ke dasar laut, dan anak-anaknya pun mati
kelaparan di sarangnya. Suatu musibah keluarga yang sungguh tragis.
Ada bebagai
macam kasus kasih sayang dalam kehidupan. Semua orang tua mengaharapkan hidup
anaknya bahagia. Karena itu, tidak sedikit orang tua menumpahkan kasih sayang
secara berbeda-beda sesuai kemampuan dan pendapatannya. Ada yang secara
berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan segalanya. Karena itu ada
yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.
Bila orang tua
menumpahkan kasih sayang secara berlabihan, maka cara itu cenderung kepada
pemanjaan. Seperti dalam novel Salah
Asuhan karangan Abdul Muis.
Dalam novel tersebut tempak jelas, bahwa tidak ada anak yang dimajakan menjadi
anak yang baik, sholeh, dan berbakti kepada orang tua.
D.
KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria ataupun wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Filsuf
Rusia, Salvojef dalam bukunya mekna
masih mengatakan “Jika seseorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara
serius, ia terlempar jauh dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah Romeo dan Juliet bila di Indonesiakan kisah Roro Mendut-Pronocitro
Yose Ortage Y Gasset dalam
novelnya On Love mengatakan
“Dikedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat
dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan
melibatkan seluruh eksistensinya”. Selanjutnya ia mengatakan, “Si pecinta
tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut. Malahan
pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu
bagi seseorang unutk mengenal dirinya sendiri”.
Cinta
yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah
wujud dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan
kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan
dan bakatnya. Rendra dalam puisinya Episode misalnya, melukiskan betapa
kemesraan cinta merasuk kedalam jiwa dua muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
Tiap
manusia pernah bercinta, hanya saja tidak semua manusia dapat menyalurkan cinta
dalam bentuk seni. Bagi penyair mencurahkan rasa cintanya adalah biasa. Chairil Anwar mencurahkan kemesraannya
dalam bentuk yang bebas dari bentuk yang telah ada. Chairil Anwar mencurahakan
kemesraannya dalam bentuk sajak yang berjudul Ajakan.
Dalam
seni tari berbagai daerah mengenal bentu tari kemesraan seperti Tari Karonsih dari Jawa Tengah, Tari Gatotkaca
Gandrung dari Jawa Tengah, Tari Merak dari Jawa Barat dan lain-lain yang biasa dipentaskan dalam resepsi
pernikahan.
Dalam
cerpen Transaksi karangan Umar Nur Zain, cerpen ini mampu
mengajak kita prihatin perihal solidaritas nasional. Misalnya perihal moral
Puspa dan moral “aku” dari sudut pelajaran agama. Belum lagi soal belum
labilnya honor musisi kita dan masih banyak lagi. Berkat kacamata penulis
terhadap atribut kota metropolitan Jakarta membuat penelaah beranggapan cerpen
tersebut mempunyai identitas Indonesia. Pada hakekatnya penulis memprotes
sengit kebangkrutan dan menyimpangnya moral kita dewasa ini.
E.
PEMUJIAN
Pemujian
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab itu terjadi karena Tuhan
menciptakan alam semesta, seperti dalam surat Al-Furqon ayat 59-60
yang menyatakan “Dia yang menciptakan langit dan bumi serta apa-apa diantara
keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian dia bertahta di atas singgasana-Nya.
Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu
diketahui. Bila dikatakan kepada mereka, sujudlan kepada Allah yang maha
pengasih”.
Tuhan
adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya. Karena itu jelas bagi
kita semua, bahwa pemujuaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia. Karena Tuhan
pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri dan pecinta semesta untuk
manusia.
Dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,
kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat di rumah, di masjid, sembayang di
pura, di candi, di gereja bahkan tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan
perwujudan dari pemujaan kepada Tuhdan atau yang dianggap Tuhan.
Dalam
seni prosa banyak cerita yang mengagumkan nama Tuhan, misalnya roman Di Bawah Lindungan Ka’bah karangan almarhum Hamka, yang berkonsentrasi
pada kehidupan agama sebagai latar belakang cerita.
Dalam
cerita itu Hamid yang tidak tersampaikan cintanya, meskipun cintanya terbalas,
lebih suka mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam roman ini kita jumpai moral
yang tinggi pada para pelakunya. Kehalusan perasaan tokoh utama Hamid dan
Zainab dilukiskan dengan indah oleh penulisnya. Betapa hancur hati seorang
kekasih yang harus menasehati kekasihnya agar mau menikah dengan orang lain. Padahal
kekasihnya adalah belahan hatinya. Bagaimana orang sampai hati menyerahkan
belahan hatinya kepada orang lain. Pesan ibunya agar melupakan cintanya kepada
Zainab tetanam dalam lubuk hatinya karena itu ia lebih suka menjauhkan diri.
F.
BELAS
KASIHAN
Kata
kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita
orang lain. Kalau rahman ada unsur memberi. Jadi pengertian rahmah adalah kita
menaruh perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain, lalu kita menunjukkan
jalan keluar kepadanya.
Dalam
surat Al-Qolam ayat 4, maka manusia menaruh belas kasih kepada orang lain,
karena belas kasih adalah perbuatan orang yang berbudi, sedangkan orang yang
berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.
Dalam
esai On Love ada pengertian bahwa
cinta adalah rasa persatuan tanpa syara. Itu berarti dalam rasa belas kasihan
tidak terkandung unsur parih. Belas kasihan yang kita berikan benar-benar keluar
dari lubuk hati yang ikhlas.
Cara-Cara
Memberikan Belas kasihan
Dalam
kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita memberikan
belas kasihan, yang perlu kita kasihani antara lain yatim piatu, orang-orang
jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu
bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup
menderita dan sebagainya.
Berbagai
macam cara untuk memberikan belas kasihan tergantung kepada situasi dan
kondisi. Ada yang memberikan uang, barang, pakaian, makanan dan sebagainya.
Bahkan
Pangeran Sidharta menyatakan belas kasihan kepada rakyatnya dengan jalan
meninggalkan istana untuk menjadi biksu. Ia memutuskan untuk meninggalkan
istana, pergi ke hutan mencari arti hidup. Betapa pilu hati ayah bundanya
menyaksikan putra pengerannya, calob pengantinnya berbapaikan biksu sedang
mengemis di pasar. Sekali tidak diberi, dua kali tidak diberi, untuk tiga kali
dan terakhir kali tidak juga dibeli, kembalilah ia ke hutan tempat ia bertapa
sampai hari yang diijinkan untuk mencari makan dengan cara mengemis. Pangeran
Sidharta akhirnya menjadi Budha Gautama penyebar agama Budha.
G.
CINTA
KASIH EROTIS
Cinta
kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukan
universal, dan juga berangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak
dapat dipercaya.
Pertama-tama
cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif
berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu
terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain, tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hekekatnya hanyalah sementara saja.
Dalam
cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta
kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagau suatu ikatan hak milik. Sering
kita jumpai sepasang orang-orang yang saling mencintai tanpa merasakan cinta
kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan
semacam egoisme dua orang. Mereka merupakan dua orang yang saling menemukan
kesamaan dan yang telah mengatasi keterpisahannya dengan cara satu individu
mewakili dua individu. Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah dalam arti
bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya
dengan satu orang lain saja. Cinta kasih erotis mengeklusifkan cinta kasih
terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikutsertaan
selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tetapi bukan dalam
arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain. Cinta kasih
erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu
bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya.
Mencintai
dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat, melainkan
merupakan suatu putusan, penilaian, dan perjanjian. Apabila cinta kasih hanya
merupakan perasaan saja, tidak ada dasarnya untuk saling berjanji akan
mencintai dan mengasihi untuk selama-lamanya.
Dengan memperhatikan
pandangan-pandangan ini, maka dapat sampai kepada pendapat bahwa cinta kasih hanyalah
perbuatan kemauan dan mengikat diri saja sehingga dasarnya tidak usah
dipedulikan siapa-siapa kedua orang yang terlibat di dalamnya. Pandangan ini
rupanya mengabaikan ciri paradoks hakekat manusiawi dan cinta kasih erotis. Kita
semuanya satu. Namun tiap-tiap diantara kita merupakan makhluk unik yang khas
yang tidak dapat duplikatnya. Dalam hubungan kita dengan orang-orang lain,
paradoks itu juga berlaku. Sejauh kita merupakan satu, kita dapat mencintai dan
mengasihi tiap tiap orang lain secara sama dalam arti cinta kasih persaudaraan.
Tetapi, sejauh kita dalam pada itu juga berbeda, cinta kasih erotis menurut
adanya unsur-unsur sangat khas dan individual yang terdapat diantara beberapa
orang tertentu saja, tetapi tidak pada semua orang.
Dengan demikian maka,
baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka
maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan
kemauan, kedua duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak
terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena itu, gagasan
bahwa hubungan pernikaham mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak
bersukses didalamnya. Merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan gagasan
bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh
diputuskan.
PENGALAMAN
CINTA KASIH
Saya
adalah anak ke tiga dari empat bersaudara dan semuanya perempuan. Ayah saya bekerja di papua. Sehingga ayah saya
hanya pulang tiga kali dalam setahun. Ibu saya mengurus kami semua dengan penuh
kasih sayang. Ibu saya selalu mengantar dan menjemput kami jika ingin pergi
sekolah dan kuliah. Jika kuliah kakak saya dan saya diantar dan dijemput di
stasiun kereta.
Saya
sering jalan-jalan bersama keluarga besar saya saat ayah saya datang kejakarta.
Contohnya saat saya pergi ke bali beberapa tahun yang lalu. Sebelum keberangkatan
kakak saya hamper tidak di terima di jurusan IPA karena itu dia harus mengikuti
tes agar masuk jurusan IPA, hari dia tes bertepatan dengan hari keberangkatan
ke bali. Dia menangis karena tidak diterima di jurusan IPA. Ibu dan ayah saya
menyemangatinya dan menyuruhnya untuk mengikuti tes. Walau tes bertepatan
dengan keberangkatan kami kebali. Ayah saya bilang bahwa dia akan memindahkan
jadwal keberangkatan kakak saya agar kakak saya dapat mengikuti tes. Setiap orang
tua pasti akan melakukan hal yang dianggapnya benar untuk kebahagiaan anaknya
sendiri. Akhirnya ayah saya memindahkan jadwal keberangkatan kakak saya ke
esokan harinya setelah dia mengikuti tes tersebut. Ayah saya meminta tolong ke
patuo (kakak ayah) untuk menemani dan membantu kakak saya selama di bandara
sampai dia masuk ke dalam pesawat.
Saya
berangkat berlima karna kakak saya harus mengikuti tes terlebih dahulu. Sesampainya
di bali kami dijemput oleh orang hotel. Disana ayah saya menyewa mobil untuk
pergi-pergi. Keesokan harinya kami menjemput kakak saya di bandara. Kami disana
pergi keberbagai macam tempat, sungguh menyenangkan tertawa bersama, bercanda
bersama, itu lah hangatnya keluarga. Ayah saya selalu senang saat di bali karna
dapat bertemu keluarganya dan berliburan bersama.
Pengalaman
saya yang lain adalah saat pengumuan SBM. Beberapa jam sebelum pengumuman SBM
ayah saya menelfon saya, ayah saya bilang bahwa jika saya diterima Alhamdulillah
ayah saya ikut senang, tetapi jika tidak ayah saya berpesan untuk saya tidak
bersedih karena semua itu sudah jalan yang diberikan Allah, saya harus
bersyukur dengan apa yang terjadi nantinya. Saya sedih mendengar ayah saya
berbicara seperti itu tetapi saya mencoba untuk tetap kuat. Saat pengumuman SBM
saya membuka pengumuman bersama kakak saya, tetapi saya tidak diterima, semua
itu sungguh menyakitkan dan saya menangis, kakak saya memeluk saya dan
menyemangati saya bahwa masih banyak jalan lainnya. Ibu saya juga memeluk saya
mengelus-elus pundak saya, dan berkata “Ibu tetep sayang ayi kok, ayi harus
semangat sudah jalannya seperti ini mau bagaimana lagi, masih banyak jalan yang
lain kok, ayi ikutin aja semuanya kalo ayi mau”. Ibu saya juga berkata “mungkin
Allah ngasih cobaan ke ayi biar ayi semakin deket sama Allah, gak lupa sama
Allah. Ayi harus semakin dan semakin deket lagi ke Allah”. Perkataan ibu saya
membuat saya menjadi lebih tenang. Ibu saya selalu berada di samping saya saat
saya bersedih. Begitu pula saat pengumuman SIMAK UI, saya juga tidak diterima,
ibu saya selalu berkata bahwa dia menyayangi saya apa pun yang terjadi.
Saat
UMBPTN ayah saya berada di Jakarta. Ayah dan ibu saya mengantar saya ke tempat
UMBPTN tersebut. Ayah dan ibu saya berharap yang terbaik untuk saya. Ini adalah
pertama kalinya ayah saya menemani anaknya untuk itu tes masuk PTN. Ayah dan
ibu saya menggu saya sampai saya selesai mengerjakan soal-soal UMBPTN. Disaat istirahat
ayah dan ibu saya mendatangi saya untuk memberikan saya makanan dan minuman. Mereka
tetap menunggu saya sampai selesai. Itu lah perjuangan dan kasih sayang orang
tua kepada anaknya. Sehingga mereka mau melakukan hal tersebut demi anaknya.
Saat
pengumuman UMBPTN pun tiba, dan ternyata saya juga tidak diterima. Ibu saya
memeluk saya dan berkata bahwa ini yang terbaik, saya harus menerima semuanya. Tahun
besok saya bias mencobanya lagi jika saya mau.
Saat
ayah saya pulang lagi ke Jakarta ayah saya mencarikan saya informasi tentang
universitas swasta yang bagus di daerah Jakarta. Ayah saya pun menawari saya
untuk masuk gunadarma. Dia mencari informasi tersebut yang bahkan saya tidak
terfikirkan untuk mencari informasi tersebut. Itu adalah salah satu bentuk
kasih sayang ayah kepada anaknya. Ayah saya selalu bilang bahwa dia akan
menerima apapun asalkan semua itu sesuai dengan yang saya inginkan. Ayah selalu
memberikan pilihan-pilihan agar saya senang. Ayah dan ibu saya selalu
menyemangati, mendukung, menerima apa yang dipilih anaknya jika itu membuatnya
senang. Ayah dan ibu saya juga akan menegur anak-anaknya jika menurut mereka
anak-anaknya melakukan hal yang salah. Ayah dan ibu saya selalu bilang bahwa
semua ini takdir dari Allah SWT kita hanya tinggal berusaha dan berdo’a, dan semua
yang diberikan Allah adalah yang terbaik untuk kita. Begitulah cara orang tua
saya menyemangati anak-anaknya. Dan itu semua adalah bentuk dari kasih sayang
orang tua terhadap anak-anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar