Sabtu, 01 November 2014

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

ILMU BUDAYA DASAR





NAMA            :
Qurrota 'Ayyun
NPM               :
38414650
KELAS           :
1ID06
FAKULTAS   :
Teknologi Industri
JURUSAN      :
Teknik Industri



UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015






DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................... 1
Daftar Isi ..................................................................................................................... 2
Pembahasan ................................................................................................................. 3
Manusia dan Kegelisaha .............................................................................................. 3
A.    Pengertian Kegelisahan ......................................................................................... 3
B.     Sebab-Sebab Orang Gelisah .................................................................................. 4
C.     Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan ................................................................... 4
D.    Keterasingan .......................................................................................................... 5
E.     Kesepian ................................................................................................................ 6
F.      Sebab-Sebab Terjadi Kesepian .............................................................................. 6
G.    Ketidakpastian ...................................................................................................... 6
H.    Sebab-Sebab Terjadi Ketidakpastian .................................................................... 7
I.       Usaha-Usaha Penyembuhan Ketidakpastian ......................................................... 8
Pengalaman Kegelisahan ............................................................................................. 9
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 11



  

 MANUSIA DAN KEGELISAHAN


A.    PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hatinya maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atau pun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran, atau pun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan bahwa seseorang mangalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmud Freud alhi psikoanalisa berpendapat bahwa ada tida macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu :
1.      Kecemasan Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mecelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi tekut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

2.      Kecemasan Neorotis ( Syaraf )
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmud Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.       Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timnul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut kan idnya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego, kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
b.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bahwa intensitas ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutinya.
c.       Rasa gugup, gagap, dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.

3.      Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dan dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu, sering alas an untuk iri, benci, dan dengki itu kurang dapat dipahami orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.


B.     SEBAB – SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar mau pun dari dalam.


C.    USAHA – USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.


D.    KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisahkan dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar ataulama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima atau dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnyabertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu, orang yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada daam keterasingan.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakt, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada di pelaku. Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak memperdulikan, memboikot, bahkan mengisolasi si pelaku. Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh institusi yang diciptakan masyarakan misalnya pengadilan.
Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakt yang membuat orang itu terasing, melainkan diri sendiri karena ketidakmampuan atau karena membuat kesalahan.  Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki atau pun ketidakmampuan fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapinya sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu ia merasa gelisah atau terasing. Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam keterasingan, dan kerana itu ia merasa gelisah.


E.     KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian karena kesepian bagian hidup manuais, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.


F.     SEBAB-SEBAB TERJADINYA KESEPIAN
Bermacam-macam penyebab terjadinyaa kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jika kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat dari sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja mengjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersifat sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merada dirinya kurang berharga disbanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya menjadi kesepian.


G.    KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disrbabkan oleh berbagai sebab.
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah, lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan karena status dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang.


H.    SEBAB – SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

2.      Phobia
Phobia ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3.      Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali

4.      Histeria
Histeria ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekacawaan, pengalam pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap otang lain.

5.      Delusi
Delesi ialah menunjukkan pikiran yang tidak beres karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar lenyataan dan tidak sesuatu dengan pengalaman. Delesi dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
a.       Delusi Persekusi ialah menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b.      Delusi Keagungan ialah menganggap dirinya orang penting dan benar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhinya.
c.       Delusi Melancholis ialah merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.

6.      Halusinasi
Halusinasi ialah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya, ini nampak dalam perbuatan penderita. Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri.

7.      Keadaan Emosi
Dalam keadaan tententu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau telalu gembira dengan gerakan lari-lari, nyanyian, ketawa, atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.


I.       USAHA – USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Uuntuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehinga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah baru berbukang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. anadikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitanya dan dirinya sendiri.





PENGALAMAN KEGELISAHAN

Saat saya masih kelas 1 SMA saya mengikuti acara pemilihan OSIS dan saat pengumuman saya merasa gelisah karena takut tidak diterima, saya mencoba untuk menenangkan diri dan mengikhlaskan jika memang tidak diterima. Saya hanya mondar-mandir menunggu hasil pengumuman. Akhirnya hasilnya pun diumumkan, dan alhamdulillahnya ternyata saya diterima.
Saat saya kelas 2 SMA mengikuti kembali acara pemilihan OSIS. Untuk kelas 2 pengumuman penerimaannya tidak sama dengan kelas 1. Kelas 2 diumumkan lebih dulu dengan cara yang biasa disebut Runningman karena kita harus pergi ke berbagai tempat yang disana terdapat map kita yang berisi pengumuman di terima atau tidak. Saya dan teman-teman saya dilarang membawa barang apa pun selain uang, dan tidak boleh menggunakan transportasi pribadi. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kami hanya di beri waktu satu jam untuk pergi ketempat-tempat tersebut dan harus kembali lagi ke sekolah.
Setelah diberitahu peraturan dan jam mulainya acara runningman senior OSIS saya pun pergi meninggalkan saya dan yang lain. Kami akhirnya memutuskan untuk sholat terlebih dahulu setelah itu baru berangkat bersama-sama ketempat tujuan masing-masing. Kami diberi empat tempat tujuan yang disana berada map-map yang kami punya, dan akhirnya kami pun membagi-bagi tempat tersebut, agar tidak bentrok dengan yang lain.
Saya dan empat teman saya yang satu kelompok dengan saya akhirnya pergi ke tempat pertama yaitu sevel (seven eleven) kami pergi kesana menggunakan bajaj. Dijalanan sangat macet kami pun terus menurus melihat jam karena terlalu banyak waktu yang terbuang dijalan.
Saat kami sampai di sevel, disana sudah ada kakak-kakak senior yang menunggu. Kakak senior itu pun memberi tahu map siapa yang ada di mereka. Ternyata yang ada di mereka adalah map saya. Kakak-kakak senior pun menyuruh yang lain untuk menjauh, dan hanya menyisakan saya sendiri. Jantung saya pun mulai berdetak dengan cepat. Saya gelisah akan kah saya diterima kembali atau tidak. Saya membuka map saya dan didalamnya berisi sebuah amplop. Jantung saya semakin berdetak lebih kencang. Saya pun membuka amplop tersebut dan alhamdulillahnya saya diterima. Saya pun merasa sangat lega dan senang saya berterimakasih dan berpamitan untuk pergi ke tujuan yang lain.
Saat pengumuman jabatan OSIS saya menginginkan untuk menjadi bendahara OSIS. Saat kakak senior mengumumkan siapa yang mejadi bendahara OSIS jantung saya mendebar sangat kencang, dan tangan saya menjadi gemetar. Saya pun merasa bingung kenapa saya merasakan hal tersebut. Akhirnya kakak senior pun menyebutkan bahwa yang menjadi bendahara OSIS adalah saya. Saya merasa senang tetapi jantung saya tetap berdebar kencang dan tangan saya tetap gemetar. Sampai akhirnya beberapa menit kemudian semua itu pun berhenti.
Waktu sertijab (serah terima jabatan) OSIS MPK pun tiba. Saya merasa deg deg an sekali karena serah terima jabatan dilihat oleh semua warga sekolah. Sertijab tersebut masuk kedalam acara upacara. Saat diucapkan bahwa acara selanjutnya adalah serah terima jabatan OSIS MPK jantung saya pun berdebar lebih cepat. Semuanya melihat kearah pengurus OSIS MPK yang baru. Jantung saya pun terus berdetak sampai akhirnya acara sentijab pun selesai, dan saya pun merasa sangat lega, dan jantung saya pun kembali seperti biasanya.
Terimakasih telah membaca J.





DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar