ILMU
BUDAYA DASAR
NAMA :
Qurrota 'Ayyun
NPM :
38414650
KELAS :
1ID06
FAKULTAS :
Teknologi Industri
JURUSAN :
Teknik Industri
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015
DAFTAR
ISI
Cover ........................................................................................................................... 1
Daftar Isi ..................................................................................................................... 2
Pembahasan ................................................................................................................. 3
Manusia dan Kegelisaha
.............................................................................................. 3
A. Pengertian
Kegelisahan ......................................................................................... 3
B. Sebab-Sebab
Orang Gelisah .................................................................................. 4
C. Usaha-Usaha
Mengatasi Kegelisahan ................................................................... 4
D. Keterasingan
.......................................................................................................... 5
E. Kesepian
................................................................................................................ 6
F. Sebab-Sebab
Terjadi Kesepian .............................................................................. 6
G. Ketidakpastian
...................................................................................................... 6
H. Sebab-Sebab
Terjadi Ketidakpastian .................................................................... 7
I. Usaha-Usaha
Penyembuhan Ketidakpastian ......................................................... 8
Pengalaman Kegelisahan
............................................................................................. 9
Daftar
Pustaka ............................................................................................................ 11
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
A.
PENGERTIAN
KEGELISAHAN
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan
hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hatinya maupun perbuatannya,
merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atau pun dalam
kecemasan.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan
kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk
termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas
bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran, atau
pun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan bahwa seseorang mangalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmud Freud
alhi psikoanalisa berpendapat bahwa ada tida macam kecemasan yang menimpa
manusia, yaitu :
1.
Kecemasan
Obyektif
Kecemasan
tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam
lingkungan seseorang yang mengancam untuk mecelakakannya. Pengalaman bahaya dan
timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa
seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi tekut kalau ia berada dekat
dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
2.
Kecemasan
Neorotis ( Syaraf )
Kecemasan
ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmud Freud
kecemasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Kecemasan
yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timnul karena
orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut kan idnya sendiri,
sehingga menekan dan menguasai ego, kecemasan semacam ini menjadi sifat dari
seseorang yang gelisah yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan
terjadi.
b. Bentuk
ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah
bahwa intensitas ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang
ditakutinya.
c. Rasa
gugup, gagap, dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada
provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang
bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat
menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun
ego dan superego melarangnya.
3.
Kecemasan
Moril
Kecemasan
moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam
emosi antara lain iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dan rasa
kurang.
Rasa
iri, benci, dengki, dan dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu
secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu,
sering alas an untuk iri, benci, dan dengki itu kurang dapat dipahami orang
lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan
mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus
asa.
B.
SEBAB
– SEBAB ORANG GELISAH
Apabila
kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman
dari luar mau pun dari dalam.
C.
USAHA
– USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus dari diri kita sendiri, yaitu kita harus
bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga
segala kesulitan dapat kita atasi.
D.
KETERASINGAN
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu berasal dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang sehingga kata terasing berarti
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi
kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari
pergaulan, terpencil, atau terpisahkan dari yang lain.
Terasing
atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar ataulama orang pernah
mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang
berbeda satu sama lain.
Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan
yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku
yang tidak dapat diterima atau dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam
masyarakat, sifatnyabertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan
merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu, orang
yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada daam keterasingan.
Keterasingan
dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakt, ataupun oleh
institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada di pelaku. Keterasingan yang
dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak
mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak memperdulikan, memboikot, bahkan
mengisolasi si pelaku. Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak
mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh
institusi yang diciptakan masyarakan misalnya pengadilan.
Kekurangan
yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini
bukan masyarakt yang membuat orang itu terasing, melainkan diri sendiri karena
ketidakmampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki atau pun ketidakmampuan fisik. Kurang ilmu
pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf
tertentu yang dihadapinya sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan
tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena
itu ia merasa gelisah atau terasing. Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat
membuat orang itu dalam keterasingan, dan kerana itu ia merasa gelisah.
E.
KESEPIAN
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami
kesepian karena kesepian bagian hidup manuais, lama rasa sepi itu bergantung
kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
F.
SEBAB-SEBAB
TERJADINYA KESEPIAN
Bermacam-macam
penyebab terjadinyaa kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal
seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak
suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Bila
kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak
sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab
akibat.
Jika
kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat dari sikap sombong,
angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan karena
teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil
dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang
yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja mengjauhi pergaulan ramai,
kebalikan dengan orang yang bersifat sombong. Orang yang bersikap rendah diri,
pemalu, minder, merada dirinya kurang berharga disbanding orang lain, maka
orang itu lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya menjadi
kesepian.
G.
KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian
berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian
disrbabkan oleh berbagai sebab.
Ketidakpastian
tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu
membuat orang gelisah, lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan
status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan
karena status dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang
telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang.
H.
SEBAB
– SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang
yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi
mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang
lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru.
Kalau ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar.
Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar,
kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu
Beberapa
sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.
Obsesi
Obsesi
merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang
terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau
sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang
yang ingin menjatuhkan dia.
2.
Phobia
Phobia
ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada suatu hal atau
kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.
Kompulasi
Kompulasi
ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada
dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
4.
Histeria
Histeria
ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekacawaan, pengalam
pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari
sikap otang lain.
5.
Delusi
Delesi
ialah menunjukkan pikiran yang tidak beres karena berdasarkan suatu keyakinan
palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar lenyataan dan tidak
sesuatu dengan pengalaman. Delesi dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
a. Delusi Persekusi
ialah menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi
persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b. Delusi Keagungan
ialah menganggap dirinya orang penting dan benar. Orang seperti itu biasanya
gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak
penting. Akhirnya semua orang menjauhinya.
c. Delusi Melancholis
ialah merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan
buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan
menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.
6.
Halusinasi
Halusinasi
ialah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri
orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh
orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang
merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga
dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya, ini
nampak dalam perbuatan penderita. Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu,
tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri.
7.
Keadaan
Emosi
Dalam
keadaan tententu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada
keseluruhan pribadinya, gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah,
nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau
telalu gembira dengan gerakan lari-lari, nyanyian, ketawa, atau berbicara.
Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu, tidak bersemangat,
gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa,
termenung, menyendiri.
I.
USAHA
– USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang
yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam
penyebabnya. Uuntuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si
penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat
sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah
diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila
penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan
orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit,
sehinga tidak takut lagi.
Orang
yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah baru berbukang
kesombongannya, tetapi mungkin tidak. anadikata mereka sadar, kesembuhan itu
adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitanya dan
dirinya sendiri.
PENGALAMAN
KEGELISAHAN
Saat saya masih kelas 1
SMA saya mengikuti acara pemilihan OSIS dan saat pengumuman saya merasa gelisah
karena takut tidak diterima, saya mencoba untuk menenangkan diri dan mengikhlaskan
jika memang tidak diterima. Saya hanya mondar-mandir menunggu hasil pengumuman.
Akhirnya hasilnya pun diumumkan, dan alhamdulillahnya ternyata saya diterima.
Saat saya kelas 2 SMA
mengikuti kembali acara pemilihan OSIS. Untuk kelas 2 pengumuman penerimaannya
tidak sama dengan kelas 1. Kelas 2 diumumkan lebih dulu dengan cara yang biasa
disebut Runningman karena kita harus pergi ke berbagai tempat yang disana
terdapat map kita yang berisi pengumuman di terima atau tidak. Saya dan
teman-teman saya dilarang membawa barang apa pun selain uang, dan tidak boleh
menggunakan transportasi pribadi. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kami
hanya di beri waktu satu jam untuk pergi ketempat-tempat tersebut dan harus
kembali lagi ke sekolah.
Setelah diberitahu
peraturan dan jam mulainya acara runningman senior OSIS saya pun pergi
meninggalkan saya dan yang lain. Kami akhirnya memutuskan untuk sholat terlebih
dahulu setelah itu baru berangkat bersama-sama ketempat tujuan masing-masing.
Kami diberi empat tempat tujuan yang disana berada map-map yang kami punya, dan
akhirnya kami pun membagi-bagi tempat tersebut, agar tidak bentrok dengan yang
lain.
Saya dan empat teman
saya yang satu kelompok dengan saya akhirnya pergi ke tempat pertama yaitu
sevel (seven eleven) kami pergi kesana menggunakan bajaj. Dijalanan sangat
macet kami pun terus menurus melihat jam karena terlalu banyak waktu yang
terbuang dijalan.
Saat kami sampai di
sevel, disana sudah ada kakak-kakak senior yang menunggu. Kakak senior itu pun
memberi tahu map siapa yang ada di mereka. Ternyata yang ada di mereka adalah
map saya. Kakak-kakak senior pun menyuruh yang lain untuk menjauh, dan hanya menyisakan
saya sendiri. Jantung saya pun mulai berdetak dengan cepat. Saya gelisah akan
kah saya diterima kembali atau tidak. Saya membuka map saya dan didalamnya
berisi sebuah amplop. Jantung saya semakin berdetak lebih kencang. Saya pun
membuka amplop tersebut dan alhamdulillahnya saya diterima. Saya pun merasa
sangat lega dan senang saya berterimakasih dan berpamitan untuk pergi ke tujuan
yang lain.
Saat pengumuman jabatan
OSIS saya menginginkan untuk menjadi bendahara OSIS. Saat kakak senior
mengumumkan siapa yang mejadi bendahara OSIS jantung saya mendebar sangat
kencang, dan tangan saya menjadi gemetar. Saya pun merasa bingung kenapa saya
merasakan hal tersebut. Akhirnya kakak senior pun menyebutkan bahwa yang
menjadi bendahara OSIS adalah saya. Saya merasa senang tetapi jantung saya
tetap berdebar kencang dan tangan saya tetap gemetar. Sampai akhirnya beberapa
menit kemudian semua itu pun berhenti.
Waktu sertijab (serah
terima jabatan) OSIS MPK pun tiba. Saya merasa deg deg an sekali karena serah
terima jabatan dilihat oleh semua warga sekolah. Sertijab tersebut masuk
kedalam acara upacara. Saat diucapkan bahwa acara selanjutnya adalah serah
terima jabatan OSIS MPK jantung saya pun berdebar lebih cepat. Semuanya melihat
kearah pengurus OSIS MPK yang baru. Jantung saya pun terus berdetak sampai
akhirnya acara sentijab pun selesai, dan saya pun merasa sangat lega, dan
jantung saya pun kembali seperti biasanya.
Terimakasih telah
membaca J.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar